Pengikut

Kamis, 17 Desember 2020

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH

 

Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.


Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.


Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat.Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.


Sejarah Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani Kuno.Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade Kuno tersebut.Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya seharusnya bertindak sebagai bentuk pelatihan untuk perang.Lompat jauh muncul mungkin karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang.Setelah menyelidiki penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya bahwa tidak seperti hari acara modern, atlet hanya diperbolehkan berlari pendek awal.


Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres (antara 1 dan 4,5 kg). Beban ini itu mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan momentum. Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di belakangnya di udara untuk meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh halteres durasi melompat. Berayun mereka dan kembali pada akhir melompat atlet akan mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk meregangkan kaki ke luar, meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater ( “apa yang menginjak pada”).


Kemungkinan besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66). Para penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma ( “menggali-up” area) (Miller, 66). Gagasan bahwa ini adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah salah.Pasir di lubang melompat adalah penemuan modern (Miller, 66).Yang skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan sesuatu yang tetap dari waktu ke waktu.Lompat jauh dianggap salah satu yang paling sulit dalam acara yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik ini sering dimainkan selama Philostratus melompat dan mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan menyertai melompat sehingga dapat memberikan ritme untuk gerakan kompleks dari halteres oleh atlet. Philostratos dikutip mengatakan,


“Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling sulit kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama dengan menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. ”(Miller, 67). Paling menonjol dalam olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang dalam mengadakan Olimpiade 656BC melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7 inci).


Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh.Beberapa telah berusaha untuk menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).


Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade pada tahun 1896.Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas berlari melompat” sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan.Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing dalam event di tingkat Olimpiade.



Teknik Lompat Jauh

Ada 4 teknik yang harus dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :

1. Teknik Awalan

Teknik Awalan

Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.


Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri.Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan lari.


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :

  • Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu).Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).

  • Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan.


  • Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.


2. Teknik Menumpu

Teknik Menumpu

Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna.Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.


Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong.Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif.Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak goyang.Gerakan ayunan lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan tubuh.


Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain :

  • Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
  • Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
  • Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
  • Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
  • Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
  • Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.

3. Teknik Melayang

Teknik Melayang

Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan.Saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga.Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.


Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu :

  • Dengan sikap jongkok
    Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu. Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.

  • Dengan sikap menggantung
    Dalam sikap ini, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.


4. Teknik Mendarat

Teknik Mendarat

Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin.Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang.Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki.


Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.



Jenis Gaya Lompat Jauh

Teknik Lompat Jauh

Secara umum, ada 3 jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)

Lompat Jauh Gaya Jongkok

Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang jongkok.

Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar.


  • Awalan
    Berfungsi untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melompat.
    Dilakukan dengan lari secepat-cepatnya dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
    Tidak diperkenankan untuk merubah kecepatan dan langkah saat akan menolak pada papan tumpuan.

  • Tolakan
    Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal ke kecepatan vertikal.
    Saat kaki melakukan tolakan, posisi badan lebih ditegakkan, dan kaki belakang serta kedua lengan diayunkan ke depan atas.
    Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan, dimulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada ujung telapak kaki.


  • Di udara
    Kedua lutut tertekuk
    Kedua lengan di samping kepala
    Saat akan mendarat kaki dan lengan diluruskan ke depan bersamaan berat badan di bawa ke depan


  • Mendarat
    Mendarat pada bak lompat diawali dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.
    Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok bersamaan berat badan di bawa ke depan. Ke dua lengan di depan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan ke depan.


2. Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)

Lompat Jauh Gaya Menggantung

Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :

  • Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat pada papan tolakan.
  • Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang tali saat berayun.
  • Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan.

  1. Awalan
    Lari secepat-cepatnya.
    Tidak mengubah kecepatan dan langkah saat akan bertumpu pada papan tumpuan.

  2. Tolakan
    Saat kaki tumpu menolak pada papan tumpuan, posisi badan lebih ditegakkan.
    Urutan tumpuan kaki menolak pada papan tumpuan, mulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada ujung telapak kaki.
    Gerak mengayun kaki belakang ke depan atas bersamaan dengan kedua lengan


  3. Sikap di Udara
    Badan melenting ke belakang
    Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga.
    Kedua kaki hampir rapat di belakang badan.


  4. Mendarat
    Dari sikap di udara, kedua lengan luruskan ke depan.
    Kedua lutut dan badan dibawa ke depan
    Saat kedua kaki akan menyentuh tempat pendaratan, luruskan ke depan dan mendarat dengan kedua tumit terlebih dahulu.
    Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengepet dan berat badan dibawa kedepan.


3. Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)

Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara

Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :

  1. Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter. Kemudian lakukan tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat untuk mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan menjadi kecepatan vertikal.
  2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat gerakan berjalan di udara.
  3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.

  • Awalan
    Tergantung tingkat prestasi, lari ancang-ancang beragam antara 10 lengkah (untuk pemula) sampai 20 langkah (untuk atlet)
    Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit –demi sedikit sampai sebelum bertolak
    Pinggang turun sedikit pada satu langkah akhir ancang-ancang
  • Tolakan
    Ayunkan paha kaki bebas cepat ke posisi horizontal dan pertahankan
    Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada waktu bertolak.
    Bertolak ke depan atas
  • Melayang/Berjalan di Udara
    Sesudah bertolak, tariklah kaki bebas ke bawah dan belakang
    Pada saat yang sama, tariklah kaki yang bertolak ke depan dan ke atas.
  • Mendarat
    Tariklah lengan dan tbuh ke depan-bawah. Tariklah kaki mendekati badan.
    Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh pasir.
    Bila kaki telah mendarat di pasir, duduklah atas kedua kaki.



Peraturan Lompat Jauh

Secara umum ada 2 peraturan lompat jauh yaitu peraturan tempatnya dan peraturan umum lompat jauh,
Adapun Peraturan peraturan dalam olahraga lompat jauh yaitu :

Peraturan Tempat

  1. Awalan
    Lintasan awalan lompat jauh lebarnya 1,22 meter dan panjangnya 40 meter
  2. Papan tolakan
    Panjang papan tolakan 1,22 meter sama dengan lebar lintasan awal. Lebar 20 cm dan tebal 10 cm. Papan tolakan harus diletakkan pada papan plastisin untuk mencatat bekas kaki atlet bila ia salah dalam melakukan tolakan. Papan harus dicat putih dan di tanam sekurang kurangnya satu meter dari tepi depan bak pasir pendaratan.
  3. Tempat pendaratan
    Tempat pendaratan berupa bak pasir dengan ukuran sebagai berikut; Lebar minimal 2,75 meter. Jarak garis tolakan dengan ampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter. Permukaan pasir ditempat pendaratan harus sama tinggi datar dengan permukaan papan tolakan.

Peraturan Umum Lompat Jauh

adapun peraturan umum pada lompat jauh yaitu :

  1. Bila peserta lompat jauh lebih dari 8 orang setiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 3 kali. Lompatan diambil yang terjauh. Jika peserta hanya 8 orang atau kurang, maka setiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 6 kali. Melompat dilakukan secara bergiliran.
  2. Hasil lompatan diukur dari bekas anggota tubuh terdekat atau paling belakang yang menyentuh bak pasir.
  3. Setiap peserta diberi waktu satu giliran selama 1 1/5 menit. Lompatan yang sama ditentukan dengan melihat hasil lompatan yang terbaik. Bila masih sama maka akan dilihat hasil dari lompatan yang ke-3. Demikian seterusnya.



Lapangan Lompat Jauh

Panjang lintasan lari hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45 meter dengan lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan memiliki panjang 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm.


Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter. Sedangkan bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.


Lapangan Lompat Jauh


Berikut ini adalah rincian ukuran lapangan lompat jauh dan gambarnya

  • Panjang bak lompat 9 m
  • Lebar bak lompat = 2,75 m
  • Lebar lintasan awalan = 1,22 m
  • Lebar papan tumpu = 20 m
  • Panjang papan tumpu = 1,22 m
  • Bak lompat diisi dengan pasir



Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh

  1. Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya dalam bukunya “Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
  2. Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan / balok sewaktu melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas
  3. Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok otot pada kontraksi maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam melakukan lompatan
  4. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di udara saat lepas dari balok tumpu
  5. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan lompatan
  6. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara benar
  7. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik

TEKNIK LEMPAR CAKRAM

LEMPAR CAKRAM

         Lempar cakram merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik nomor lempar. Yang dimana sang atlet harus melemparkan cakram sebanyak maksimal 3 kali dalam setiap perlombaan.

Untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada lapangan khusus lempar cakram dengan beberapa peraturan yang mengikat.

Sementara cakram itu sendiri ialah sebuah benda yang terbuat dari bahan dasar kayu berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa lempar cakram ini adalah salah satu dari nomor lomba atletik lempar yang menggunakan sebuah benda kayu berbentuk piring bersabuk besi. Atau bahan lain yang berbentuk bulat pipih yang dilemparkan.

Sejarah

sejarah

Menurut catatan sejarah, lempar cakram merupakan salah satu dari nomor atletik lempar. Yang mana dapat kita jumpai dalam sebuah buku karangan Homerus berjudul “Odyssy” pada zaman purba.

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa gerakan dasar dari atletik adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah diketahui sejak zaman kuno.

Tak lain, manusia pada zaman kuno tersebut melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan juga lempar. Yang semata-mata hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya di alam liar.

Sebab, dimasa itu hidup mereka sangatlah tergantung dengan efesiensi jasmaninya.

Jika mereka kurang tanggap dalam berjalan, berlari, melompat, atau bahkan melempar. Maka mereka nantinya akan tewas karena kelaparan atau menjadi mangsa hewan buas. Atau juga dapat menjadi salah satu korban bencana alam.

Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia sejak zaman dahulu sudah menyadari akan manfaat ketahanan dari:

  • berjalan jauh
  • kecepatan lari
  • ketangkasan
  • melempar.

Sehingga sebagian orang berpendapat bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang tertua di dunia.

Bangsa Belanda pun menyebut atletik sebagai “Atletik is a moerder der sporten” yang berarti atletik adalah induk dari seluruh cabang olahraga.

Meski gerakan dasar atletik telah dikenal semenjak adanya manusia di muka bumi. Namun untuk perlombaan atletik sendiri khususnya lempar cakram baru terjadi pada zaman purba. Kurang lebih 1000 tahun sebelum masehi.

Hal tersebut dikuatkan dengan adanya bukti di dalampujangga Yunani yang ditulis Homeros mengenai hal yang berkaitan dengan atletik.

Di dalam bukunya juga menceritakan tentang petualangan Odysseus yang terdampar disebuah kepulauan yang bernama Phaeacia, dengan rajanya yang bernama Alcinaus.

Dalam pulau itu, Odysseus dibawa untuk menghadap sang raja, sehingga diadakan penyambutan yang meriah.

Dalam penyambutan itulah diadakan serangkaian perlombaan yang diikuti oleh para pemuda Phaeacia. Dengan mempertujukan kemahirannya pada lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju,serta lempar cakram.

Setelah serangkaian perlombaan rampung, raja Aleinaus meminta Odysseus  agar memberikan demonstrasi cara lempar cakram yang benar.

Pada awalnya Odysseus menolak secara halus permintaan sang raja. Namun karena sang raja menjelaskan bahwa permintaan beliau bertujuan agar pemuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna.

Maka permintaan sang raja pun terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam, Odysseus kemudian bangkit meminta ijin kepada sang raja.

Lalu kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan menggunakan gaya termanis melempar cakram itu. Cakram melucur dan jatuh jauh berdasarkan jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24).

Dari kutipan buku tersebut dapat diketaui bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik. Disini terlihat adanya nomor lari, lompat,serta lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal hingga sekarang.

Gaya Lempar Cakram

gaya lempar cakram

Gaya yang digunakan pada saat melakukan lempar cakram ditentukan pada awalan yang akan digunakan.

Awalan tersebut ditandai dengan posisi tubuh pelempar saat melakukan persiapan. Dan dalam posisi awalan tersebut terdapat dua gaya dalam melempar cakram, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Lempar Cakram Gaya Samping

Gaya samping adalah dimana gaya dari sang atlet pada waktu persiapan menghadap ke arah samping / searah dengan tangan yang nantinya akan digunakan untuk memegang cakram.

Pada umumnya, samping yang digunakan adalah samping kanan, karena sebagian besar, atlet lempar cakram menggunakan tangan kanan untuk melempar.

Dengan menggunakan gaya ini, atlet dapat mengambil ancang-ancang dengan dua cara. Yaitu membuat ayunan dari arah samping ke depan beberapa kali.

Untuk mengukur sudut kemudian pada ayunan kesekian ia akan melepaskan cakram sejauh mungkin ke depan.

2. Lempar Cakram Gaya Belakang

Pada dasarnya, gaya cakram belakang ini hampir sama degan yang digunakan oleh gaya samping. Hanya saja yang membedakan kedua gaya tersebut adalah dalam posisi tubuh saat memulai awalan.

Menggunakan gaya ini tentunya mempunyai keuntungan sendiri. Dimana jarak untuk menciptakan momentum lempar lebih luas. Sehingga akan secara teoritis akan memperoleh lemparan yang lebih jauh.

Meski demikian, gaya ini lebih sulit dilakukan daripada gaya sebelumnya. Serta cenderung mempunyai resiko yang lebih besar.

Karena pada saat atlet menghadap ke belakang ia tidak dapat menentukan titik lempar sebaik yang ada pada gaya sisi samping.

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan gaya belakang, yaitu:

  1. Sang atlet akan membuat gerakan setengah lingkaran kemudian melepaskan cakramnya, dan
  2. Atlet membuat satu putaran penuh kemudian melepaskan cakramnya.

Sebagaimana yang ada pada gaya samping. Para atlet profesional cenderung akan menggunakan cara kedua guna mendapatkan hasil dari jarak lempar yang jauh dan tentu saja cara tersebut sangatlah sulit.

Teknik Dasar Lempar Cakram

1. Teknik Memegang Cakram

teknik

Teknik dasar dalam lempar cakram yang pertama di pelajari yaitu teknik memegang cakram dengan tepat dan benar. Berikut adalah cara untuk melakukannya:

  • Letakkan cakram di telapak tangan kiri agar lebih mudah untuk memegangnya. Kemudian, pemegangan menggunakan tangan kiri ini berguna untuk pelempar kanan.
  • Letakkan tangan kanan di atas cakram di bagian tengah. Buka keempat jari dengan sedikit renggang. Hal ini berfungsi sebagai penutup pada bagian pinggir cakram.
  • Lalu letakan ibu jari bebas dimana saja pada cakram.

2. Teknik Awalan Lempar Cakram

Teknik Awalan Lempar CakramTeknik Awalan Lempar Cakram

Teknik yang selanjutnya adalah teknik dasar lempar cakram yang berupa teknik awalan.

Teknik ini sangat wajib dipelajari untuk semua pelempar cakram dalam mengawali sebuah lemparan. Dengan awalan yang sempurna maka akan menghasilkan hasil yang optimak. Lempar cakram diawali dengan posisi badan yang memutar.

Putaran dapat dilakukan dengan 1, 1¼ ataupun 1¾ putaran. Teknik awalan ini memang sangat berpengaruh kepada hasil dari lemparannya.

Berikut merupakan cara melakukan teknik awalan lempar cakram yang baik dan benar:

  • Posisi badan berdiri kearah samping atas pada lemparan. Lalu, kedua kaki dibuka selebar bahu. Upayakan kaki serileks mungkin dan tekuk sedikit.
  • Fokuskan gerakan pada awalan berjalan dengan baik kemudian diikuti dengan ayunan cakram kearah samping kanan, belakang dan kiri secara berulang-ulang. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 2 sampai 3 kali.
  • Kemudian putar badan.
    Perlu kalian ketahui, dalam teknik awalan ini seringkali terjadi kegagalan yang disebabkan oleh pegangan cakram yang kurang atau tidak kuat. Serta tidak melakukan ayunan dengan benar ataupun tidak disertai dengan gerakan lanjutan.
  • Putaran badan dilakukan secara cepat. Putaran terhadap bagian bawah tubuh mendahului bagian atas tubuh.

3. Teknik Melempar Cakram

Teknik dasar selanjutnya ialah teknik dalam melempar cakram yang baik dan benar. Berikut penjelasan lengkapnya:

  • Tolakkan pada kaki kanan agar panggul dapat diangkat keatas. Selepas itu dorong kaki kanan ke arah depan dan atas.
  • Badan dicondongkan ke arah kanan dan putar ke arah kiri diikuti dengan putaran gerakan panggul ke kiri juga.
  • Tumpukan badan kepada kaki kiri. Letakan badan kearah lemparan penuh kemudian lempar cakram kearah depan atas.
  • Cakram dilemparkan setinggi dagu dengan sudut sebesar 90 derajat. Lemparan tersebut dilepaskan dengan putaran searah dengan jarum jam. Lepaskan cakram pada saat berada dimuka bahu dan dorong menggunakan jari telunjuk.
  • Jika cakram telah dilemparkan sebelum mencapai muka bahu maka lemparan akan gagal serta akan membuat lemparan jarak dekat dan tidak keluar di daerah yang telah ditentukan. Tetapi jika pelepasan cakram terlambat maka hasil dari lemparannya akan keluar dari daerah lemparan serta hasilnya tidak memuaskan.
  • Cakram dilepaskan dengan posisi badan condong kearah depan. Fokus pandangan kearah lemparan atau depan.

4. Sikap Akhir Lempar Cakram

Teknik dasar terakhir yang harus kalian pelajari adalah sikap akhir pada saat melakukan lempar cakram, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut mencegah agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan. Arahkan pandangan fokys menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di belakang.
  • Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga melewati bagian belakang. Upayakan tidak keluar lingkaran dengan cara lari maupun melompat.

Cakram

jelaskan cara melakukan perlombaan lempar cakram

Seperti yang telah kita ketahui, dalam bahasa inggris, lempar cakram disebut sebagai Discus Throw.

Pada umumnya, cakram yang dilempar memiliki garis tengah sepanjang 220 serta berat dua kg untuk pira. Serta seberat 1 kg untuk wanita.

Berikut lebih jelasnya:

  • Berat cakram untuk putra 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
  • Berat cakram untuk putri 1 kg menggunakan garis tengah 180 – 182 mm.

Cakram ini dapat terbuat dari bahan dasar kayu yang dibentuk menyerupai piring berbingkai sabuk besi. Namun, adapula cakram yang berbahan dasar karet padat, dan biasanya cakram seperti ini hanya digunakan pada saat latihan saja.

Lapangan Lempar Cakram

prinsip prinsip dasar lempar cakram

Lapangan untuk lempar cakram memiliki bentuk lingkaran, dimana lingkaran tersebut merupakan tempat para atlet untuk melempar cakram.

Jika ditarik dari garis tengah, ukuran lapangannya memiliki panjang 2 garis keluar ke arah depan dengan membentuk sudut 40 derajat.

Permukaan dari lapangannya pun haruslah datar, serta tidak licin, dan dapat terbuat dari semen, aspal, atau bahan lainnya yang tidak licin.

Lingkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar atau pagar kawat untuk menjamin keselamatan para petugas, peserta, dan juga penonton.

Untuk lebih jelasnya, ukuran dari lapangan lempar cakram adalah sebagai berikut:

  • Garis tengah lapangan berukuran 2,50 m. Lingkaran untuk melempar pada pertandingan resmi terbuat dari metal ataupun baja.
  • Perpanjangan dari garis tengah sepanjang 0,75 m.
  • Sudut lempar sebesar 40 derajat .
  • Garis batas lempar (lebar garis lima 5 cm).

Peraturan Lempar Cekram

1. Untuk Juri

  • Juri 1-, Untuk juri satu, tugas utamanya merupakan memanggil para peserta. Sekaligus menjadi pengawas gerakan-gerakan kaki yang mengalami kesalahan.
    Kesalah tersebut dilakukan sewaktu berada di lingkaran pada waktu pelempar melakukan gerakan putaran. Seperti halnya terdapat di belakang lingkaran lempar.
  • Juri 2-, Untuk juri dua, tugas utamanya merupakan sebagai pengawas gerakan kaki peserta yang salah pada sisi lingkaran.
    Seperti halnya pada saat cakram tengah dilepaskan oleh tangan si peserta yang melempar.
    Juri satu harus selalu siap dan sigap dengan pengeras suara maupun megaphone. Serta sebaiknya agar selalu memegangnya agar mampu memberitahukan kepada seluruh peserta yang menjadi pelempar supaya bersiap. Juri dua perlu memegang bendera yang menjadi pertanda / sebagai isyarat. Bahwa apakah sah atau tidak lemparan yang dilakukan oleh peserta.
  • Juri 3-,  Tugas utama untuk juri tiga ialah menempatkan alat pengukur sesudah bendera penanda tempat jatuhnya cakram disematkan.
    Alat pengukur ini pada umumnya disebut sebagai ujung pita meteran.
  • Juri 4 dan Juri 5-.  Keduanya memiliki tugas yang sama, yaitu sebagai pengamat dan setia melihat tempat jatuhnya cakram paling dekat alias jatuhnya cakram pertama.
    Untuk peserta yang kidal, posisi juri ataupun wasit perlu untuk mengalami perubahan. Agar tetap mampu sinkron dengan keadaan selama pertandingan berlangsung.

2. Aturan dalam bermain

Adapun peraturan yang berlaku ketika perlombaan lempar cakram berlangsung yang harus peserta pahami, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pelemparan cakram harus diawali dengan sikap berdiri serta pelempar tidak diperbolehkan untuk menginjak garis lingkaran. Terlebih lagi meninggalkan lingkaran sebelum posisi berdirinya dianggap absah lewat 1/2 lingkaran bagian dalam oleh juri atau panitia.
  • Pengukuran dalam pelemparan akan dilakukan dengan lemparan yang ditarik dengan sumber menurut bekas dari tempat jatuhnya cakram. Persis dimana paling dekat dengan tepi pada balok.
    Bila pelempar terdapat 8 orang lebih, maka pelempar biasanya akan diberikan hak untuk melempar 3 kali. Dan juri selanjutnya memilih 8 pelempar yang paling baik untuk masuk final.
    Kesempatan melempar menjadi 6 kali dan akan langsung masuk final bila peserta lomba berjumlah di bawah 8 orang.

Prinsip Dasar Lempar Cakram

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa dalam lempar cakram terdapat berbagai gaya dan juga teknik dalam melakukannya.

Sehingga dapat kita tarik kesimpulan adapun prinsip dari lempar cakram yaitu:

  • teknik memegang cakram, teknik awalan, teknik melempar cakram, serta sikap akhir.

Hal Penting Pada Saat Bertanding


  • Sangat dianjurkan untuk melakukan putaran secara sempurna guna untuk melakukan putaran besar antara tubuh bagian bawah dan juga bagian atas.
  • Cakram perlu didorong untuk melewati lingkaran.
  • Pelempar harus dapat mencapai jarak yang cukup pada waktu cakram melayang melintasi lingkaran.
  • Pelempar harus mendarat dengan jari-jari kanan kemudian diikuti dengan gerakan memutar secara progresif.
  • Pelempar harus mendarat dengan menggunakan kaki kanan serta wajib tepat di titik pusat lingkaran dan juga kaki kiri yang sedikit ke arah kiri dari garis lemparan.

Hal Yang Harus Dihindari Saat Bertanding

  • Pelempar pada awal putaran jatuh kearah belakang.
  • Tubuh terlalu membungkuk ke arah depan.
  • Tubuh hanya berputar di tempat yang sama.
  • Pelempar melompat terlalu tinggi di atas udara.
  • Pelempar menumpukan berat badan pada bagian kaki depan dan membiarkannya hingga jatuh.
  • Kaki pelempar tidak rileks atau terlalu tegang sehingga pada akhirnya penempatan menjadi tidak sempurna atau bahkan salah.
  • Pelempar melakukan lemparan sebelum waktunya, pada banyak kasus, pelempar melempar terlalu dini atau terlalu cepat dari waktu diumumkan.

Demikianlah ulasan singkat mengenai lempar cakram, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya.